Senin, 26 April 2010

Kuku Sehat

Suka bete gara-gara kuku sering patah dan retak? Itu tandanya kuku kita kurang vitamin E dan protein. Biarpun kuku “cuma” bagian dari struktur kulit yang tumbuh dari suatu tumpukkan jenis kulit asli, perlu juga siperhatikan dan dirawat seperti yang lain loh.. Caranya :

  • Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E kayak gandum, susu dan kacang-kacangan, protein kayak ikan, atau wortel mentah dan keju.
  • Atau coba deh resep untuk merawat kuku yang rusak berikut ini : 1 sendok makan agar-agar tanpa warna dicampur dengan 1 sendok makan susu murni dan ¼ sendok makan minyak sayur yang diminum 1 kali sehari.
  • Biar kuku nggak rusak, untuk mengikir kuku pakailah nail buff dan hindari memakai kikir kuku yang terbuat dari logam karena bisa meretakkan kuku.
  • Nggak terlalu sering mencat kuku biar kuku bisa “bernafas”.
  • Sering menggosok kuku dengan minyak zaitun atau gandum akan membuat kuku kuat.

Merawat Kulit Berminyak

Merasa kalau kulit wajah mengkilap, terutama di daerah T (dahi, hidung, dan dagu), cepet kotor, sering jerawatan, dan pori-pori besar? Hmm.. berarti jenis kulitnya berminyak tuh. Terus gimana cara ngatasinnya??
Weleh.. ngga perlu khawatir, ada solusinya kok..gampang malah.

Buat jenis kulit yang satu ini, memang sih butuh perhatian yang khusus. Soalnya, produksi kelenjar minyak akan terus meningkat kalau kita sering beraktivitas, terutama dibawah sinar matahari. Untuk mencegahnya :
* Cuci muka sesering mungkin. Tapi, nggak usah pake sabun, cukup dengan air.
* Gunakan tisyu kertas khusus yang mengandung bedak. Fungsinya untuk menyerap kelebihan
minyak pada wajah.
* Dalam keadaan darurat, untuk menghapus kelebihan minyak cukup dengan tempelkan tisyu
pada seluruh wajah dengan cara ditekan-tekan. Ingat ditekan jangan diusap seperti kita
mengelap keringat!
* Jangan memakai make up berlebihan.

Untuk merawatnya, bisa pakai :
* Cleansing foam atau cleansing milk khusus kulit berminyak setiap membersihkan wajah dan
bilas dengan air sampai bersih.
* Astringent sebagai penyegar kalau kulit sangat berminyak.
* Masker ketimun (bisa berupa bubuk atau potongan timun) seminggu sekali untuk mengurangi
kadar minyak yang sangat berlabih dan memberikan rasa segar.

Jumat, 23 April 2010

Coba pikirkan salah satu benda yang paling penting dalam hidup kita?? Pasti jawabannya ponsel alias HP alias telepon genggam. Dijaman sekarang ini siapa sih yang ngga punya HP??
Widih.. hampir semua orang punya HP. HP merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Sehari aja ngga megang HP, rasanya seperti seminggu, He..he.. sedikit lebay memang. Tapi toh kenyataan kan?? Buktinya banyak orang yang kelabakan jika lupa membawa hp ke kantor, ke kampus, ke mall, dll.
Memang ponsel sangat penting bagi kita, khususnya dalam urusan komunikasi. Tetapi sadarkah bahwa ponsel yang selama ini kita anggap sebagai soul mate, ternyata dapat memberikan dampak yang buruk. Apa saja dampak buruknya?? Bahayakah??

Dampak yang ditimbulkan dari HP alias hand phone antara lain :

• Mengurangi jumlah sperma

Hehe..he.. buat para cowok yang sering ngantongin HP, kayaknya mesti hati-hati nih.. hehe..he.. soalnya kata guru biologi gue pas SMA (kalo nggak salah inget, he.), radiasi yang ditimbulkan oleh HP bisa mempengaruhi jumlah sperma. Semakin lama ngantongin HP,semakin kurang dong?? Hehe..

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Cleveland, Mumbai dan New Orleans, ternyata pengguna telepon seluler hanya mempunyai sperma "dengan bentuk normal" sebanyak 21%. Sedangkan yang tidak menggunakan telepon seluler mempunyai jumlah sperma dengan bentuk normal yang jauh lebih banyak.

• Memicu terjadinya tumor

Terlalu lama menggunakan telepon genggam, memang dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Berdasarakan temuan studi di Israel yang dipublikasikan di The American Journal of Epidemiology, pengguna berat telepon seluler mempunyai risiko 58% lebih besar mengalami tumor kelenjar paratiroid dibandingkan mereka yang tidak terlalu sering menggunakan telepon seluler. Selain itu, sebuah analisis di Swedia terhadap 16 studi yang dipublikasikan di the journal Occupational and Environmental Medicine menunjukkan, para pengguna berat telepon seluler akan mempunyai risiko ganda alami akustik neuroma dan glioma setelah 10 tahun.

Telepon seluler Anda merupakan pemancar gelombang mikro. Energi gelombang mikro gergetar jutaan hingga milyaran putaran per detiknya. Journal of Cellular Biochemistry melaporkan kalau frekuensi ini bisa menyebabkan kanker dan penyakit lain dengan cara mengganggu DNA dan sistem pernbaikannya. Gelombang mikro mempercepat penuaan sel. Hal ini telah dibuktikan oleh ilmuwan dari Italia. Berdasarkan hasil ujicoba mereka, radiasi telepon seluler membuat sel-sel kanker tumbuh secara agresif.1.

Bahaya yang ditimbulkan oleh hand phone, tidak cukup sampai disitu, seperti yang dikutip dari quantumbalancing.com, gelombang mikro telepon seluler juga dapat menimbulkan:
• Kerusakan sel-sel di telapak tangan
• Menyebabkan sel-sel darah kebocoran hemoglobin
• Menyebabkan kehilangan daya ingat dan kebingunan mental
• Menyebabkan sakit kepala dan kelelahan kronis
• Timbulkan sakit pada persendian, kejang otot
• Menimbulkan rasa panas seperti terbakar dan bintik-bintik merah di kulit
• Menghilangkan aktivitas elektrik otak pada saat tidur
• Menimbulkan bunyi berdeting di telinga, serta merusak indera penciuman
• Memicu terjadinya katarak, kerusakan retina dan kanker mata
• Membuka pembatas darah otak terhadap virus dan racun
• Mengurangi jumlah dan efisiensi sel darah putih
• Menstimulus asma dengan memproduksi histamin di dalam sel-sel
• Menimbulkan masalah pencernaan dan meningkatkan kadar kolesterol
• Menimbulkan stres pada sistem endokrin, khususnya pankreas, tiroid, ovarium dan testis

Weleh..weleh.. ternyata banyak banget ya bahaya yang ditimbulkan oleh hand phone. Serem-serem pula. Memang sih, mungkin kebanyakan dari kita belum merasakan dampaknya, tapi kalo bisa, jangan sampe deh.


Referensi :
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/2009/04/02/1012/5/Bahaya-Ponsel-bagi-Kesehatan.html 1.

PERILAKU KONSUMEN

Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan suatu kegunaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tujuan kegiatan Konsumsi
- untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan
- untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

Sifat Konsumsi
- Langsung
kegiatan untuk menghabiskan barang dan jasa dan sifatnya berulang-ulang dan dinikmati secara langsung.
- Bertahap
Kegiatan untuk mengurangi kegunaan barang dan jasa sampai nilai ekonominya habis.

Perilaku konsumen

Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.1

Teori Perilaku konsumen

Yaitu system atau tata cara konsumen dalam memilih produk yang akan dikonsumsi dan diyakini akan memberikan kepuasan maksimum sesuai dengan pendapatan yang diterima dan tingkat harga yang berlaku.

Dua wujud Konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.1

Situasi yang perlu dipertimbangkan dalam melihat perilaku konsumen

a. Harga
Faktor ini dipakai orang untuk mempertimbangkan pemenuhan atau penundaan kebutuhan sebab sangat berkaitan dengan jumlah uang yang dimiliki.

b. Pendapatan
Semakin besar pendapatan seseorang, semakin banyak pula barang dan jasa yang dapat dibeli sehingga kebutuhannya semakin beraneka ragam.

c. Selera konsumen
Cita rasa atau kesenangan konsumen berpengaruh besar terhadap keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

d. Emosi (perasaan)
Dalam berkonsumsi, hendaknya menghindari perilaku boros, suka membeli barang yang tidak perlu, dorongan ingin lebih dari yang lain sehingga terus-menerus membeli barang atau membelanjakan seluruh pendapatan tanpa pernah menabung.
Setiap konsumen berperilaku untuk menggunakan uang secara cermat dan hemat dengan cara :
- memprioritaskan kebutuhan barang yang paling utama;
- menyesuaikan antara pendapatan dengan pengeluaran;
- tidak memaksakan diri untuk membeli barang karena harga diri;
- tidak mudah terkena pengaruh lingkungan;
- memperhatikan dan membandingkan kualitas barang yang akan dibeli.


Referensi :
http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen 1

FUNGSI PRODUKSI

Untuk memenuhi kebutuhan akan barang ekonomi, orang harus menghasilkannya terlebih dahulu. Kegiatan menghasilkan barang dan jasa itulah yang sehari-hari kita sebut produksi.
Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dalam pengertian ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan manusia untuk menciptakan atau memperbesar daya guna barang. 1.

Didalam produksi terdapat bagian-bagian. Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.

Dalam menjalankan tugasnya, bagian produksi bekerja sama dengan bagian-bagian lain, seperti bagian pemasaran, keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu, perlu diadakan koordinasi agar semua bagian dapat berjalan dengan beriringan.

Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan serta pengawasan yang baik, maka akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Selain itu harus dipikirkan juga agar jangan sampai hasil produksinya bagus, tetapi ongkos yang diperlukan terlalu besar. Biaya yang terlalu besar akan mengakibatkan harga pokok produksinya menjadi besar, hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas tersebut, akan dapat terlaksana dengan baik, jika mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Pedoman kerja tersebut antara lain :
1. Tepat Jumlah
2. Tepat Mutu
3. Tepat Waktu
4. Tepat Ongkos/Harga

Dengan pedoman empat hal tersebut, maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Secara garis besar, tugas tersebut dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Perencanaan Produk
2. Perencanaan Luas Produksi
3. Perencanaan Lokasi Pabrik
4. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5. Perencanaan Bahan Baku
6. Perencanaan Tenaga Kerja
7. Pengawasan Kualitas


Sumber :

Buku paket “IPS EKONOMI” SLTP kelas 1, Drs. Sarno Yulianto,M.M. 1.
http://gozarago.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html (dengan pengubahan)

Pengertian Elastisitas

Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi

Konsep Dasar Elastisitas

Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah. Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y karena perubahan X sebesar 1 persen. Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan X Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan dibahas berbagai jenis elastisitas. Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut, Pemerintah Daerah nantinya akan mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam pemerintahan daerah sesuai konteks yang dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa publik maupun dalam berbagai kondisi lainnya.

Macam-macam besaran elastisitas:

1. elastisitas permintaan.
2. elastisitas permintaan dan total penerimaan.
3. elastisitas penerimaan.
4. elastisitas silang.
5. elastisitas penawaran.
6. elastisitas fisika dasar
7. elastisitas harga dari permintaan

Diambil dari :
http://cassonsmart.blogspot.com/2010/03/elastisitas-adalah-ukuran-derajad.html

Biaya Produksi Minimal

Biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikorbankan oleh pengusaha dalam proses produksi guna mencapai tujuan tertentu (mencari keuntungan).

Unsur-unsur yang terdapat dalam biaya produksi, yaitu :
- biaya adalah pengorbanan
- biaya digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
- biaya diukur dengan sejumlah uang.
- Pengorbanan dilakukan untuk kegiatan yang dilaksanakan dan irencanakan.

Biaya produksi pada dasarnya merupakan 3 (tiga) elemen yang saling berkaitan, yaitu:
1. Bahan langsung
2. Upah langsung
3. Overhead produksi (biaya produksi tidak langsung).

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi, diantaranya :

Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial, bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan meningkatkan keuntungan.

Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing strategy) yang kompetitif di pasar.

Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC).
Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan dengan cara, diantaranya :
1. melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum,
2. menetapkan harga produk yang kompetitif di pasar,
3. memperluas pangsa pasar melalui keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus menerus),
4. memperoleh penerimaan total (TR) yang terus meningkat,
5. memperoleh keuntungan yang terus meningkat,
6. meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders.

Sumber :
http://gozarago.blogspot.com/2010/03/biaya-produksi.html (dengan pengubahan)

Senin, 05 April 2010

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan olehmanusia, yaitu produksi.

Pengertian Produsen

Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa atau mempetinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi. Sedangkan produsen adalah orang ataupihak yang menyediakan dan menghasilkan produk, baik yang berupa barang ataupun jasa.

Guna suatu barang atau jasa yang timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sbb :


  1. guna bentuk (form utility)
  2. guna tempat (place utility)
  3. guna waktu (time utility)

4. guna kepemilikan (ownership utility)

5. guna pelayanan (service utility)

6. guna dasar (basic utility)


Prinsip ekonomi Produsen


Prinsip ekonomi produsen yaitu dengan modal yang dimiliki berusaha menghasilkan barang yang berkualitas dan mendatangkan keuntungan besar.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh produsen dalam prinsip ini adalah :

  1. Memilih produk yang sesuai dengan selera konsumen.
  2. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas.
  3. Memilih alat-alat produksi yang baik dengan harga yang relative lebih murah.
  4. Menekan biaya produksi sekecil-kecilnya.


Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi.

Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi meliputi :

  1. factor produksi alam
  2. factor produksi tenaga kerja manusia
  3. factor produksi modal
  4. factor produksi kewirausahaan

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.

Tingkat Produksi Optimal

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :

  1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
  2. selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
  3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :

  1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
  2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :

  1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
  2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
  3. Biaya keusangan
  4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
  5. Biaya asuransi persediaan
  6. Biaya pajak persediaan
  7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
  8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Referensi :

Lks Ekonomi , 2 SMP


Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupunmakhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”

Tidak semua barang setelah melalui proses produksi akan langsung sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang dapat tiba di tangan konsumen. Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:

Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna

Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal. Jumlah dan keanekaragaman barang yang dapat dipenuhi bergantung pada besar pendapatan/penghasilan.Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan seseorang atau masyarakat bergantung pada tingkat konsumsi yang digunakan.

Sifat-sifat konsumen, antara lain :

1) Ingin mengetahui keadaan/ciri-ciri barang-barang yang akan dibeli/dikonsumsi.

2) Menginginkan barang yang baik dan berkualitas.

3) Menginginkan barang yang murah harganya.

4) Menginginkan kejujuran dalam bertransaksi/jual beli.

Di ilmu ekonomi ada dua jenis konsumen, yakni konsumen antara dan konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir.

Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena konsumen akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.

Dan kita tentu mengetahui bahwa ada dua cara untuk memperoleh barang, yakni:

  • Membeli. Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha, dan konsumen memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.
  • Hadiah, hibah dan warisan. Untuk cara yang kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan perlindungan hukum dari suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan perlindungan dari negara dalam bentuk peraturan yang melindungi keberadaan konsumen, dalam hal ini UU PK.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana bila saya membeli barang, kemudian saya menghadiahkannya kepada teman saya. Siapakah yang disebut konsumen? Menurut saya yang patut untuk disebut sebagai konsumen hanyalah penerima hadiah. Sedangkan pemberi hadiah bukan konsumen menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK. Pemberi hadiah dapat dikatakan sebagai konsumen perantara.

Lalu mengapa di ketentuan Pasal 1 angka 2 UU PK disebutkan “… baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain…”? Ketentuan ini dimaksudkan bila Andamenggunakan suatu barang dan/atau jasa dan bukan hanya Anda yang merasakan manfaatnya, melainkan juga keluarga Anda, orang lain, dan makhluk hidup lain. Contohnya bila Anda membeli sebuah ACuntuk dipasang di ruang tamu rumah Anda. Tentu bukan hanya Anda yang merasakan hawa sejuk dari AC tersebut. Istri/suami, anak, tamu dan hewan peliharaan Anda tentu ikut merasakan kesejukan AC tersebut

Maka dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat konsumen menurut UU PK adalah:

  • Pemakai barang dan/atau jasa, baik memperolehnya melalui pembelian maupun secara cuma-cuma
  • Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.
  • Tidak untuk diperdagangkan

Asas Konsumsi ada tiga macam.

1. Asas keseimbang : yaitu melakukan tindakan konsumsi sesuai dengan jumlah penghasilan yang diterima. Jadi, pengeluaran = penerimaan.

2. Asas surplus (positif) : jumlah kegiatan konsumsi/pengeluaran < pendapatan. Sehingga terdapat surplus atau kelebihan/sisa pendapatan yang dapat ditabung untuk kebutuhan yang akan datang.

3. Asas deficit (negative) : jumlah pengeluaran > jumlah pendapatan. Asas ini menimbulkan kekurangan (deficit) yang dapat mengakibatkan timbulnya utang.

;;

By :
Free Blog Templates