Kamis, 15 Oktober 2009

Pentingnya Soft Skill

Soft skill?? Apa coba tuh soft skill?? Sop kikil tau deh gue…


He..he..


Kata-kata itu yang ada di pikiran saya saat dosen pengampu masuk ke kelas untuk pertama kalinya. Apa sih soft skills itu? Ribet amat pakai ada pelajaran soft skills segala??

Dari pada bingung terus-terusan akhirnya saya bacalah beberapa artikel yang ada istilah “soft skill” nya.

Menurut arikel-artikel itu, ternyata softskill merupakan istilah tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient). EQ ini dapat dikatagorikan menjadi kehidupan social, komunikasi, bertutur kata, kebiasaan, keramahan, optimasi. Softskill berbeda dengan hard skill. Hard skill adalah skill yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate (dengan segera). Contohnya adalah skill untuk bermain sepak bola. Para pemain dapat dengan segera berlari, menendang dan merebut bola pada saat wasit meniupkan peluit tanda permainan dimulai. Sedangkan soft skill bersifat invisible dan tidak segera. Contoh soft skill antara lain kemampuan bekerja sama, mengambil inisiatif, keberanian mengambil keputusan, gigih, komunikasi, jujur dan lain sebagainya.


Soft skill dikalangan mahasiswa sepertinya masih rendah. (Buktinya saya dan kawan-kawan sempet bingung waktu dosennya masuk ke kelas untuk pertama kalinya. He..he..)


Oleh karena itu, mulai sekarang kita para mahasiswa harus meningkatkan kemampuan soft skill agar dapat berhasil di dunia kerja nantinya. Karena didunia kerja, pengaruh soft skill cukup tinggi sekitar 40%. Untuk meningkatkan soft skill diruang kelas, misalnya dengan melakukan presentasi, diskusi kelompok, yang bertujuan mengasah kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama.


Dalam buku Lesson from The Top karya Neff dan Citrin (1999) disebutkan 50 orang tersukses di AS. Mereka antara lain Bill gates (Microsoft), Andy Grove (Intel), Lou Gerstner (IBM), dan Michael Dell (Dell Computer). Dituliskan pula rahasia sukses mereka. Kebanyakan menyebutkan bahwa pentingnya memiliki keterampilan lunak sebagai syarat sukses di dunia kerja. Yang paling menentukan kesuksesan bukanlah keterampilan teknis, melainkan kualitas diri yang termasuk dalam kategori soft skill atau keterampilan berhubungan dengan orang lain (people skill).


Walaupun soft skill memiliki pengaruh yang tinggi, bukan berarti keterampilan hard skill tidak penting. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa IPK masih penting untuk membuka pintu karier. Namun setelah kita bekerja nanti, toh IPK itu mungkin tidak terpakai lagi.


Tetap saja soft skill yang menjadi salah satu factor yang menentukan kesuksesan karir seseorang.

1 Comment:

  1. Unknown said...
    sekarang juga banyak kan orang sukses tanpa latar belakang pendidikan formal.

Post a Comment



By :
Free Blog Templates