Minggu, 24 April 2011

Waspada Kecanduan Gula

KOMPAS.com — Manisnya gula memberi sensasi bahagia. Namun, gula menurunkan produksi endorfin (zat pemicu rasa bahagia) dalam tubuh. Kekurangan endorfin bisa menyebabkan kita depresi dan membuat kita menginginkan lebih banyak gula lagi. Kita pun terus mencari gula dalam minuman ringan, roti manis, sereal, dan lain-lain. Proses kecanduan ini mirip kecanduan alkohol. Bagaimana cara mengatasi kecanduan gula?

- Jangan melewatkan waktu makan Ketika kita melewatkan waktu makan, tingkat energi akan menurun. Akibatnya, tubuh mulai menginginkan makanan manis. Strateginya adalah makan porsi kecil, tapi sering, agar energi tubuh tidak tiba-tiba drop.

- Pilih buah Agar tidak terjebak lingkaran setan kecanduan gula, saat mengidam es krim, cokelat, permen, atau cake, ambillah potongan buah manis. Buah tidak hanya memuaskan dahaga kita terhadap rasa manis, tapi juga kaya serat. Serat akan menurunkan penyerapan gula dalam tubuh dan menjaga gula darah tidak naik terlalu cepat. Gula darah yang cepat naik bikin kita kecanduan gula lebih parah. - Cari pengganti gula yang sehat Ada sejumlah pengganti gula di pasaran, seperti aspartam. Pemanis buatan ini secara umum aman dikonsumsi.

- Sikat gigi dan kumur Segera sikat gigi dan kumur setelah mengonsumsi makanan manis. Selain mencegah gigi berlubang, makanan manis tidak terasa enak setelah kita gosok gigi. Ini akan bikin kita malas makan manis lagi.

- Jangan simpan makanan manis Kalau ada makanan manis di kulkas, godaan untuk mengonsumsi juga kian besar.

- Jalan-jalan Daripada mengonsumsi makanan penutup, cobalah jalan-jalan setelah makan. Mengonsumsi gula juga dapat menambah kadar serotonin yang meningkatkan rasa bahagia. Jalan-jalan sejenak punya efek sama terhadap serotonin; lebih sehat malah.

sumber :
http://health.kompas.com

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates