Senin, 09 Mei 2011
KOMPAS.com - Sandal jepit termasuk item fashion yang paling akrab dengan kita. Tak hanya dikenakan di rumah atau untuk ke warung, sandal jepit juga kerap menemani langkah kita saat menuju ke kantor. Sampai di kantor, sandal jepit menempati tempat terhormat di kolong meja, untuk digantikan dengan sepatu kantor.
Namun tahukah Anda, memakai sandal jepit atau sepatu datar ternyata tidak selalu lebih baik daripada sepatu berhak tinggi. American Podiatric Medical Association (APMA) mengatakan, sandal jepit pun bisa mengganggu kondisi kaki dan postur tubuh kita. Bahkan, sandal jepit adalah penyebab utama cidera kaki, dan bisa menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh jika dikenakan sepanjang waktu.
Menurut para dokter, sandal jepit bisa meningkatkan risiko nyeri tulang kering dan peradangan pada urat. Karena bentuk sandal jepit umumnya datar, lengkung telapak kaki kita pun akan menurun. Hal ini bisa mengakibatkan lebih banyak tekanan pada lutut, pinggul, dan punggung bawah.
Meskipun paparan ini merupakan hasil studi para ahli, Anda tidak perlu langsung berhenti memakai sandal jepit. Ikuti saja tips untuk memilih sandal jepit yang lebih aman, dan bagaimana mengenakannya untuk menghindari cidera pada kaki.
1. Hindari sol yang tipis
Banyak cidera kronis pada kaki yang disebabkan oleh kurangnya dukungan pada sol, seperti tendonitis atau telapak kaki yang datar. Sol yang terlalu lunak sehingga mudah dilipat jadi dua juga tidak baik, karena menurut APMA menandakan bahwa sandal itu tidak memberikan peredam goncangan atau pelindung telapak kaki. Kalau Anda memang hobi memakai sandal jepit, pilih yang solnya kuat, lebih tebal di sekitar lengkung telapak kaki sehingga mengikuti kontur kaki. John Whyte, MD, Chief Medical Expert dan VP of Health and Medical Education di Discovery Channel, juga memeringatkan bahwa sepatu yang bersol datar menyebabkan otot-otot betis memanjang, menambah stres pada urat keting, dan nyeri pada tulang kering.
2. Pilih yang tidak longgar
Seringkali kita memakai sandal jepit yang agak longgar, sehingga otot-otot kaki harus bekerja keras agar sandal tidak lepas saat kita berjalan. Menurut Whyte, banyak pemakai sandal jepit yang menggunakan jari-jari kakinya untuk mencengkeram sandal, sehingga memperpendek langkahnya dan menyebabkan otot menegang dengan cara yang tidak natural. Kalau Anda butuh sepatu atau sandal yang ramah udara panas, pilih saja sandal yang memiliki lekukan pada tumit atau yang memiliki tali pada pergelangan kaki, sehingga membantu mencegah sandal lepas.
3. Jangan menggunakan sandal jepit untuk aktivitas yang berat
Menurut beberapa ahli penyakit kaki, sandal jepit paling menyebabkan kerusakan karena kita terlalu sering memakainya, atau mengandalkannya untuk aktivitas yang berat. Sandal jepit lebih cocok dikenakan untuk ke pantai atau kolam renang saja, bukan untuk berjalan kaki dalam waktu yang lama. Sandal jepit bisa menyebabkan kaki rata bila dikenakan sepanjang waktu. Ketika telapak kaki menjadi rata, pergelangan kaki menekuk ke dalam, sehingga menambahkan tekanan pada lutut dan punggung bagian bawah.
4. Hati-hati dengan bahan bakunya
Banyak sandal jepit yang dibuat dari plastik atau karet yang bila terjadi gesekan bisa menyebabkan kaki melepuh. Selain itu, karena kaki Anda cenderung terkena udara dan tanah, bagian yang melepuh ini bisa menyebabkan infeksi. Pilih sandal dengan tali dari kulit atau kain yang lebih lembut untuk kaki Anda.
sumber :
http://female.kompas.com/read/2011/04/14/11023926/Siapa.Bilang.Sandal.Jepit.Aman.untuk.Kaki.