Minggu, 21 Februari 2010

Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem Ekonomi

Hidup makmur merupakan tujuan setiap manusia. Hidup manusia dapat dikatakan makmur apabila sebagian besar kebutuhannya sudah terpenuhi.
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan manusia baik berupa barang/jasa untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam memenuhi kebutuhan dapat timbul masalah pokok dalam ekonomi, yaitu adanya kelangkaan sumber –sumber ekonomi sebagai alat pemenuhan kebutuhan sehingga mendorong masyarakat untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif.

Pemecahan masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat sangat bergantung pada susunan organisasi ekonomi atau system ekonomi yang berlaku di suatu Negara.
Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur dan mengorganisir segala kegiatan ekonomi masyarakat suatu Negara, berdasarkan prinsip tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.


Macam-macam Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi dibagi menjadi :

1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi Pasar (Bebas/Liberal)
3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
4. Sistem Ekonomi Campuran


1. Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam ekonomi tradisional, cara mengatur dan mengorganisir kegiatan ekonomi sesuai dengan peradaban yang masih rendah dan sebagai tradisi warisan nenek moyang secara turun-temurun. Sehingga cara mengatasi masalah pokok ekonomi masih bersifat tradisional.

Dalam sistem ini, segala barang dan jasa yang diperlukan dipenuhi oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya anda akan bertanya apa tugas pemeritah dalam sistem ekonomi tradisional ini? Sebelum mengetahui tugas pemerintah, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri, kebaikan dan kelemahan dari sistem ini..

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional :

a) Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan berlangsung secara sederhana.
b) Modal pengelolaan terbatas.
c) Pertukaran dilakukan secara barter.
d) Belum mengenal sistem pembagian kerja.
e) Perekonomian terikat pada tradisi yang ada.
f) Sumber daya terletak pada factor alam, terutama tanah.
g) Masyarakat sulit menerima perubahan

Kelebihan sistem ekonomi tradisional :

a) Hubungan dalam masyarakat sangat menjunjung rasa kekeluargaan.
b) Pekerjaan dilakukan secara gotong royong.
c) Tidak ada monopoli.
d) Setiap individu termotivasi untuk menjadi produsen.

Kelemahan sistem ekonomi tradisional :

a) Produktivitas rendah.
b) Hidup masyarakat sering berpindah-pindah.
c) Tidak memiliki alat satuan hitung dalam pertukaran.
d) Sulit mencari orang yang membutuhkan barang yang akan ditukarkan.
e) Maslah kepuasan sering diabaikan.

Cara memecahkan masalah ekonomi melalui sistem ekonomi tradisional.

Dalam mengatasi masalah pokok dalam ekonomi masih bersifat tradisional, sesuai dengan tingakat rekan yang sangat terikat adapt, tradisi warisan leluhurnya yang dianggap tabu bila dilanggarnya.

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa pemerintah tidak campur tangan dalam sistem ekonomi ini. Tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh masyarakat.

Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada Negara-negara yang belum maju, dan sudah mulai ditinggalkan. Misalnya, Etiopia. Tapi pada umumnya, sistem ekonomi ini sangatlah primitif dan hampir tidak ada lagi di dunia.

Tapi bagaimana dengan Indonesia? Apakah sistem ekonomi tradisional masih ada di Negara kita ini?
Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak pulau, memungkinkan masih adanya masyarakat yang menggunakan sistem ini. Di beberapa daerah pelosok misalnya, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


referensi :

  • lks ekonomi kelas X
  • yahoo.com
  • e.dukasi.net

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates